Masalah Krisis Air Minum dan Bersih di Dunia

Nazava.com – Orang-orang hanya tahu bahwa kita tidak dapat hidup tanpa adanya air. Sebenarnya, kita bukan hanya butuh air saja, melainkan air yang aman. Selain itu, kita membutuhkan toilet atau saluran sanitasi yang aman untuk menjaga kebersihan. Maka dari itu, kita perlu memahami apakah kita sudah yakin bahwa air minum kita aman? Air yang kita gunakan bersih? Itulah hal-hal yang harus kita perhatikan terlebih dahulu. 

Fakta lain berdasarkan informasi dari UNICEF yang belum banyak kita ketahui mengenai air. Berikut diantaranya:

Bumi sedang mengalami krisis air aman saat ini.

Air Bersih

Jika kita menelusuri mengenai keadaan rumah tangga di berbagai wilayah, nampaknya ada sekitar 2,2 miliar orang belum memiliki akses ke air minum yang aman. Nyatanya, bersih saja tidak cukup baik untuk kita gunakan bagi kehidupan sehari-hari. Maka dari itu, kita perlu memastikan bahwa air yang digunakan bukan hanya sekedar bersih tapi aman. Definisi air yang aman adalah air selalu tersedia kapanpun saat dibutuhkan dan terbebas dari bahaya kontaminasi bakteri atau kuman didalamnya. 

Keadaan bumi yang semakin tidak baik-baik saja menyebabkan kerusakan lingkungan dan perubahan iklim. Hal ini membuat sumber air menjadi kering dan tercemar. Hampir diperkirakan pada tahun 2040, terdapat 600 juta anak mengalami krisis air apabila kita tidak bertindak dari sekarang. Khusus daerah pedesaan terdapat 8 dari 10 orang yang kekurangan air minum. Kemudian, 7 dari 10 orang kekurangan sanitasi dasar. Lalu, 9 dari 10 orang melakukan buang air besar sembarangan.

Kurangnya kebutuhan sanitasi yang aman. 

Air Keran Sanitasi

Tempat pembuangan air besar maupun kecil yang biasanya kita kenal dengan sanitasi menjadi bagian penting dalam rumah tangga. Ternyata, ada sekitar lebih dari 4,2 miliar orang dari separuh dunia tidak memiliki akses ke sanitasi yang aman. Hal ini berarti mereka tidak memiliki toilet yang memisahkan kotoran manusia dari kontak atau sistem pembuangan limbah kotoran manusia yang aman. Baik di Indonesia maupun luar negeri, ternyata ada 673 juta orang yang membuang air besar sembarangan. Dampaknya, masih ada beberapa orang yang melakukan proses pembuangan limbah kotoran manusia di pinggir jalan, ladang maupun semak-semak.

Dampak Buruk kemungkinan terjadi pada Bayi dan Anak-anak 

Masalah Saluran Pencernaan

Beberapa negara terbelakang di dunia, 17 juta wanita melahirkan di pusat kesehatan dengan air, sanitasi dan kebersihan yang tidak memadai. Hal ini berdampak pada risiko infeksi, penyakit hingga kematian. Siapa sangka bahwa setiap hari ada lebih dari 700 anak meninggal karena diare akibat air, sanitasi, dan kebersihan yang tidak aman. 

Cara paling efektif untuk mencegah penyebaran penyakit adalah rutin mencuci tangan menggunakan sabun dan air yang mengalir. Sayangnya, masih ada tiga miliar orang yang belum memiliki fasilitas cuci tangan dengan sabun dan air di rumah. Ini berarti ada sepertiga populasi dunia.

Nazava lakukan aksi terhadap krisis air aman 

Filter Air Minum Nazava

Langkah yang dilakukan Nazava untuk membantu dalam penyediaan krisis air aman dengan cara melakukan penyaringan air. Air sumur, air PDAM, air tanah, bahkan air hujan yang terkontaminasi bakteri dapat disaring menjadi air yang aman untuk minum.  Selain itu, Nazava menyediakan filter air bersih dalam bentuk tabung FRP yang dapat menyaring ulang air tercemar karena bau besi yang tinggi, warna air yang keruh dan kandungan kapur yang tinggi. Saatnya menggunakan filter air Nazava untuk mencegah krisis air dan melakukan penyediaan air yang aman.