Unduh PDF

BANDUNG, (PJO.com) — Menurut catatan Dinas Kesehatan, baru 30 persen masyarakat Indonesia yang
dapat menikmati akses air bersih. Sementara di perdesaan, hanya 10 persen baru menikmati air bersih.
Sedangkan air dari depot air minum isi ulang (DAMIU) ternyata 46,9 persen tidak layak dikosumsi karena
mengandung bakteri E Koli, kuman penyebab diare.
Oleh karena itu, PT. Holland For Water, sebuah perusahaan sosial melalui produknya Navaza Water Filters,
berupaya menyediakan air terbaik dengan harga terjangkau bagi masyarakat.
“Awalnya saat saya tinggal di Nanggroe Aceh Darussalam, selepas tsunami tahun 2009. Saat itu saya
merasakan bagaimana sulitnya mendapatkan air bersih,” kata Co-Founder Nazava, Lieselotte Heederik,
kepada PJO.com di Bandung, Kamis (2/6).
Dia menceritakan, penemuan filter itu awalnya hanya untuk keluarganya. Namun beberapa teman saat di
Aceh, ternyata juga butuh.

“Lalu saya dan suami mencoba, hingga ada investor. Kita pun buat lebih bagus. Kini pesanan Nazava datang
dari berbagai daerah, temasuk Jawa-Timur dan Papua,” tambah Lisa, panggilan akrabnya yang juga warga
Belanda ini.
Lisa menargetkan pada 2020 setidaknya 2 juta orang dapat merasakan manfaat dari saringan air Nazava.
Selain tidak memerlukan listrik, dengan Nazava, air PAM, sumur, bahkan air hujan pun bisa diminum
menggunakan alat tersebut.
“Nazava bisa menyaring hingga 7.000 liter air atau setara 350 air kemasan galon. Sistem penjualan kita
melalui ibu-ibu, para penggerak PKK, dan para agen. Kalau di kota istilahnya reseller. Dengan demikian, kita
bisa menjangkau seluruh pelosok di Indonesia,” pungkas Lisa didampingi Bayu Hanggara, Communication
Manager Nazava.
Nazava memiliki dua tangki pengisian air. Botol filter-nya terdapat di botol atas dan hasil saringan di tangki
bawah. Filter-nya sendiri terbuat dari keramik dengan pori-pori 0,4 mikron yang dapat menyingkirkan tanah
mikro organisme, termasuk bakteri dan parasit maupun jamur. Sejak dikenalkan pada 2009, hingga kini
sedikitnya 250 ribu masyarakat Indonesia telah menggunakan Nazava. * ma